Sebuah Filosofi

Topik yang akan saya bahas kali ini sebenarnya sudah sejak lama ingin saya tulis di blog ini tetapi karena terkendala waktu dan sarana maka baru kali ini saya bisa memuntahkannya di blog ini. Memang sekarang  saya sudah tidak bisa lagi setiap waktu nge_blog ketika ada inspirasi dikepala,paling-paling se
minggu sekali itupun jika ada lebihan receh dikantong buat ke warnet.

Bicara masalah filosofi tentu bukan hal asing lagi ditelinga kita,bagi sebagian orang mempelajari ilmu filosofi merupakan hal yang menarik termasuk saya sendiri juga menyukainya. Suatu pagi setelah sholat subuh saya menonton televisi dan ada acara semacam tausiyah oleh salah satu ustad ternama di negeri ini. Ketika itu si ustad sedang membahas tentang ilmu filosofi dan mewawancarai nara sumber yang telah sukses dijalan Alloh.


Nah dari tontonan tersebut saya mendapat banyak ilmu dari mereka,salah satunya cerita dari nara sumber yaitu tentang menanam sebuah pohon,mulai dari kita menanam benih/biji,menyiramnya,memupuknya. Semua proses itu mempunyai nilai filosofinya,salah satunya tentang memupuk. Pupuk yang bagus yaitu pupuk kompos yang mana pupuk kompos itu pasti baunya tidak enak. Itu mengandung filosofi bahwa agar hidup kita bisa tumbuh dengan baik maka ketika kita hidup dilingkungan dan orang-orang yang seperti kompos yaitu menghina kita,mencemooh kita,,maka kita sikapi dengan positif saja,anggap saja itu kompos buat kita agar menjadi tumbuh subur.

Jika kita tahan dengan semua dan segala sesuatu yang mungkin sangat bau untuk kita cium dan kita rasakan niscaya kita akan menjadi pribadi yang luar biasa dan bisa tumbuh dengan baik dan subur. Cuma kadangkala kita tidak menyadari akan hal itu termasuk saya sendiri yang kadang tidak menyadari kalau cemoohan maupun hinaan yang ditujukan kepada diri kita sesungguhnya bisa menjadi pupuk buat kita,yaitu pupuk batin. Yaa..itulah manusia bray,,jauh dari kata sempurna,,oleh karena itu kita butuh orang lain untuk menyempurnakannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar