TERORISME

Tulisanku kali ini terinspirasi dari diskusi ILC(Indonesia Lawyers Club) yang diadakan di tvone tadi malam. Pada diskusi tadi malam membahas tema "KINI, POLISI YANG DITEROR", terkait dengan aksi penembakan seorang polisi oleh orang tak dikenal beberapa waktu lalu didepan gedung KPK jakarta. Suatu topik yang seru untuk dibahas karena hampir sebagian orang dinegeri ini pasti mempunyai persepsi yang berbeda-beda tentang profesi yang satu ini.

Berbagai pendapat yang muncul diforum tersebut lumayan bervariasi, tetapi sejauh pengamatanku hampir sebagian para undangan yang hadir diforum tersebut terlalu dini dengan menyebut peristiwa tersebut adalah ulah dari teroris yang mana selalu dikait-kaitkan dengan agama islam. Saya secara pribadi juga kesal jika setiap ada aksi semacam itu pasti pihak aparat dalam hal ini polisi, selalu mengkambing hitamkan umat islam padahal belum tentu yang melakukan hal tersebut umat islam. Inilah hal-hal yang selalu menciderai umat islam dinegeri ini yang lambat laun akan menimbulkan kebencian terhadap polisi dinegeri ini.


Polisi dengan arogannya selalu percaya diri dengan selalu mengait-ngaitkan agama islam dengan terorisme, sungguh sesuatu yang memuakan dan menimbulkan bibit-bibit perpecahan dinegara ini. Padahal bisa jadi mereka sendiri yang melakukan konspirasi, atau bisa juga karena adanya persaingan side job antara aparat dengan aparat maupun antara aparat dengan pihak lain, dalam hal ini bisa pihak swasta,para gembong narkoba, pelaku kriminal, dan lain-lain.

Hal-hal semacam itu sudah tidak asing lagi ditelinga kita, selain itu masyarakat juga sudah muak dengan sejumlah kasus korupsi di instansi kepolisisan yang jumlahnya milyaran seperti pada kasus simulator SIM beberapa waktu yang lalu yang sampai hari ini belum jelas hasil sidangnya. Bisa jadi ini merupakan pengalihan isu dari kasus-kasus besar dinegeri ini yang tidak mampu diselesaikan oleh polisi, karena aksi penembakan terhadap polisi tidak hanya baru terjadi kali ini saja, mungkin karena peristiwa ini terjadi di jakarta sehingga menjadi heboh. Atau mungkin juga ini salah satu cara agar anggaran untuk kepolisisan dinaikan jumlahnya padahal anggaran tersebut banyak dikorupsi oleh oknum-oknum polisi itu sendiri, ironis.

Jadi kesimpulan dari diskusi tadi malam, saya berharap instansi kepolisian berhenti untuk mengait-ngaitkan aksi teror dengan agama islam karena itu dapat menciderai umat islam dinegeri ini, sementara pihak polisi sendiri tidak mampu instropeksi diri terhadap kebusukan-kebusukan didalam instansi mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar