Pagi ini kayaknya ada yang aneh dengan diri saya,karena saya lupa kalau hari ini adalah tanggal merah,yang berarti anak-anak sekolah pada libur. Seperti biasa saya bangun tidur terus langsung ke toilet setor granat kuning,gosok gigi dan langsung ambil jaket,ngeluarin motor. Ketika saya lagi ngeluarin motor tiba-tiba ibu saya bertanya:"kamu mau kemana.???" dan saya jawab:
"mau nganter adik sekolah".
"mau nganter adik sekolah".
Tau gak ibu saya lantas ngapain,dia ketawa sejadi-jadinya sambil berkata:"sekarang kan tanggal merah,coba kamu lihat kalender sono....". Karena penasaran saya langsung ngintip tuh kalender,ternyata emang bener hari ini jum'at tanggal 23 maret 2012 adalah merah alias libur nasional karena merupakan hari raya nyepi tahun baru saka 1934. Buseeeeet sampai segitunya yaaa saya gak tau kalau hari ini adalah tanggal merah.
Ngomongin hari raya nyepi,saya jadi teringat tempo dulu,kira-kira waktu saya masih kecil sekitar tahun 90an kebawah,yang mana di kampung saya ternyata ada kebiasaan yang menurut saya itu adalah pengaruh dari budaya hindu budha warisan jaman kerajaan jaman dahulu, yaitu kebiasaan seputar hari raya nyepi. Masyarakat menyikapi hari raya nyepi dengan cara tidak melakukan aktifitas seperti biasa,aktifitas dapur juga untuk sementara dihentikan sementara sampai sore hari,para warga juga untuk satu hari itu dilarang bekerja seperti biasa tapi dihimbau untuk berdiam diri dirumah,tidak melakukan kegiatan yang sifatnya bikin suara bising. Jadi intinya semua masyarakat berdiam diri dirumah dan tidak melakukan aktifitas seperti hari-hari biasanya,bahkan listrikpun untuk sementara dimatikan,jadi intinya membuat suasana jadi sepi, padahal hampir semua masyarakat dikampung saya beragama islam.
Setelah makin kesini dan semakin jaman berkembang serta globalisasi dan pengetahuan tentang agama semakin maju,budaya tersebut lama-lama hilang dengan sendirinya. Saya berpikir,mungkin tradisi tersebut karena adanya pengaruh budaya hindu budha sejak jaman kerajaan majapahit dulu kali yaaa. Selain itu juga kurangnya pengetahuan mereka tentang agama,gak kayak sekarang yang didukung teknologi maju dan canggih sehingga akses pengetahuan agama makin mudah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar