Alkisah disebuah pelosok desa tinggalah sebuah keluarga petani miskin,sebut saja pak kiyosi. Rumah berlantaikan tanah,berdinding anyaman bambu adalah pemandangan dirumah mereka,keluarga ini mempunyai tiga orang anak,dua laki-laki dan satu perempuan.Biarpun mereka hidup dengan penuh ke
sederhanaan namun mereka terlihat bahagia.
sederhanaan namun mereka terlihat bahagia.
Sudah menjadi rahasia umum disuatu masyarakat jika seorang gadis sudah melewati usia 25 tahun,maka orang tuanya mulai kebingungan dan resah dengan anak perempuan mereka tersebut.Begitu juga dengan pak kiyosi dan bu kiyosi,mereka mulai resah karena anak perempuannya sudah menginjak kepala tiga sementara dia belum mempunyai pasangan hidup. Hingga pada ahirnya berkat do'a mereka,ahirnya anak perempuannya ada yang melamarnya dan menjadikannya seorang istri. Kegundahan dan keresahan ibu kiyosi pun hilang sudah,dia merasa tenang karena anak perempuannya sudah berkeluarga.
Selang beberapa tahun berjalan ternyata anak perempuan mereka belum juga memiliki momongan layaknya pasangan yang lain,ibu kiyosi pun kembali resah dan gundah karena teman-teman sebaya anak mereka juga sudah memiliki momongan satu atau dua sedangkan anaknya belum satupun memiliki momongan.Karena keterbatasan ekonomi mereka,pak dan ibu kiyosi tidak mampu berbuat banyak karena untuk membantu anak mereka.Anak merekapun juga demikian karena suami anak mereka juga tidak memiliki pekerjaan yang menghasilkan uang banyak untuk mengadopsi anak,bahkan suami anaknya cenderung mengandalkan bantuan dari mertuanya tersebut yang memang juga miskin,mungkin suami anaknya berpikir karena istrinya adalah anak perempuan satu-satunya sehingga pasti akan dimanja.
Naluri orang tua memang ingin selalu anaknya bahagia,begitu juga dengan bu kiyosi,dia bekerja membanting tulang dan melakukan berbagai usaha untuk membantu anak perempuannya agar bisa memiliki anak hingga melupakan anak-anaknya yang lain.Jika dulu dia resah karena anaknya belum juga menikah,sekarang dia kembali resah karena anaknya belum juga memiliki momongan.Mungkin saja jika suatu saat nanti anaknya mempunyai momongan,pastilah dia kembali resah karena kehidupan anaknya juga sama susahnya dengan kehidupannya,dan begitu seterusnya tidak akan pernah ada habisnya.
Teman-teman semua,,dalam hidup ini pastilah kita tidak akan pernah merasa cukup,selalu ada saja yang kurang.Ada sebuah pepatah mengatakan "Air laut tidak akan pernah cukup untuk memenuhi dahaga setiap manusia",,yang artinya bahwa segala sesuatu yang ada dikehidupan ini pastilah tidak akan ada habisnya dalam memenuhi setiap kebutuhan manusia karena kehidupan ini akan terus berjalan hingga manusia itu meninggal.Jadi marilah kita syukuri apa yang kita miliki saat ini,biarkan semuanya berjalan secara sewajarnya,karena semua yang ada dikehidupan ini tidak akan pernah ada habisnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar