Penakluk Kehidupan

Hari kamis kemarin sekitar jam 1 siang seperti biasa saya standby di toko,tiba-tiba datang seorang kakek-kakek berumur sekitar 70 tahunan lebih lah. Dia itu seorang pemulung bray, dia memanggul sebuah
karung plastik yang berisi barang-barang bekas.


Dia lewat didepan toko saya kemudian menghampiri saya dan menanyakan kepada saya apakah ada barang-barang bekas ditempat saya. Karena toko saya baru buka sekitar satu mingguan jadi saya menjawab kalau tidak ada barang bekas. Kemudian kakek tersebut pun pergi meninggalkan saya,tiba-tiba saya teringat kalau saya punya kardus bekas bungkus buku. Langsung saya panggil kakek tersebut karena kebetulan dia masih berada di depan toko.

Ini kek ada kardus bekas,ambil aja kalau kakek mau, begitu kataku. diapun dengan senang hati menerimanya dan langsung dia lipat-lipat dan dimasukan kedalam karungnya. Kami sempat ngobrol-ngobrol sebentar,dia sempat bicara:"beginilah kalau hidup jadi orang susah/miskin nak,harus banting tulang dan kerja kerja keras walaupun umur sudah tua begini". Dalam hati saya merasa kasihan dengan si kakek itu,umur sudah lanjut seperti itu masih kuat memulung,ya mungkin demi menyambung hidup kali ya bray.

Saya sangat salut dengan orang-orang seperti dia,walaupun umur sudah tua renta tapi dia lebih memilih jadi pemulung daripada jadi pengemis seperti halnya orang-orang diluar sana,dan saya paling heran&rada-rada sebel dengan pengemis yang mana badannya masih sehat dan kuat tapi malah jadi pengemis, yaah itulah indonesia,tumbuh suburnya pengemis karena kita juga yang turut berperan membuat dunia pengemis jadi tumbuh subur,makanya mulai sekarang kita kurangi atau stop aja memberi uang kepada pengemis,lebih baik uang di infakan ke masjid atau panti-panti asuhan disekitar kita, ya gak bray..????

Tidak ada komentar:

Posting Komentar